Rizmy Otlani Blog: Don’t be Afraid to Paint! Surealias, just stare every object beside you

Canvass Painting aliran Surealis

Don’t be Afraid to Paint! Surealias, just stare every object beside you. Ya, kita tahu bahwa sebuah titik akan menjadi sebuah garis, sebuah garis akan menjadi sebuah bidang, dan sebuah bidang akan menjadi sebuah gambar. Bisa dihapus kok, so sekali lagi don’t be afraid to Paint!

Why I am not afraid to paint? Talent? No! I think success is 1% talent & 99% effort. Jadi, menurut saya, bukan masalah bakat turunan atau ilham. Tapi lebih kepada usaha, keyakinan, coba-coba dan percaya diri. Meski percaya ngga percaya, kata Ibu sih saya ada bakat keturunan dari kakek yang dulunya memang kadang jadi pelukis. Hal itu dibuktikan juga dengan bakat melukis yang ada di kakak saya, Mas Wanda (buset dah, lukisannya keren banget, dan sekarang dia menekuni arsitek. Good luck buat mas Wanda^^). Ini nih salah satu karya Mas Wanda.

Mas Wanda Painting Art

Nah, sewaktu TK, saya memang hobi banget nih drawing drawing dan painting painting. Tapi hasilnya abstrak pisaan. T_T. Gambar rumah yang miring-miring sampai-sampai guru TK saya bilang “Ini rumahnya mau ambruk ya ?”. Malu sih, tapi ngga masalah, PD aja.

Pas udah masuk SD, saya mulai tekun membuat komik (komik abstrak juga), sambil sesekali ngeliat Mas Wanda melukis. Mulai dari persiapan, teknik painting, dan yang paling penting sewaktu pewarnaan. Setelah itu, saya mencoba-coba menggambar objek-objek sederhana yang ada di sekitar saya, mulai dari vas bunga, kupu-kupu, burung, ikan, wajah orang, rumah, dll. Yang penting ada contohnya. Sejak saat itu saya jadi suka aliran surealis (jujur kalau disuruh gambar aliran Ekspresionis saya sama sekali ngga ngerti, hwaa)

Sebenarnya melukis itu bisa pakai berbagai media (kanvas atau kertas). Kalau mau painting in canvas, harus pakai cat minyak. Tapi kalau painting di kertas, pakailah cat air saudara-saudara supaya kertas Anda tidak jadi bubur. Nah, pas jaman SD, beberapa kali saya melukis dengan cat air, tapi yang ada arsipnya Cuma satu ini (ga bagus juga, hiks)

Lukisan Cat Air

Akhirnya dan akhirnya, pas kelas 1 SMP, ada tugas kesenian dari guru, “Painting in Canvas!”. Wah, malam pertama, eh pengalaman pertama nih. Saya coba melukis gambar Taj Mahal (tarik napas, lihat gambar di bawah dan……ancur kan???). Wajar lah, kan masih pertama kali *ngeles :P

Taj Mahal Painting

Lalu kelas 2 SMP, kembali ada tugas melukis nih. Saya penasaran jangan-jangan bakal lebih ekspresif kalau menggambar makhluk hidup. Akhirnya dari kalender saya ambil gambar harimau dan boom, saya lukis. Benar-benar butuh waktu lama (hampir satu setengah bulan) buat menyelesaikan lukisan ini karena tugas yang bejibun dan kegiatan OSIS plus Pramuka yang merenggut kebebasan mingguku. Akhirnya, Alhamdulillah, jadi juga lukisan kedua, dan saya sangat terpukau, kok bisa waktu itu saya melukis seperti ini *kerasukan kali.

Tiger Painting

Karena merasa lukisan sukses, akhirnya di kelas 3 SMP, sewaktu ada tugas melukis lagi, saya memutuskan kembali menggambar hewan. Namun sayang, karena mendekati ujian nasional, waktu pengerjaan hanya 2 minggu, ditambah berbagai pelajaran tambahan dari sekolah, kegiatan MPK, kegiatan les, oh nooo! Ahirnya jadi sih jadi, tapi kurang memuaskan. Dua ekor kijang yang latar belakangnya menurutku kurang ngena. This painting isn’t enough satisfied me. Sayang banget, tapi ngga papa lah, nambah koleksi lukisan.

Deer Painting

Sekarang masuk ke jaman SMA nih. Karena aliran kesenian di SMA harus macam-macam (mulai dari musik, Glass Painting, Art decoration, Rancang Rumah, Melukis, dll.), dimana masing-masing aliran harus ada satu karya, maka karya Canvas Painting saya di SMA saya cuma satu. Sebenernya gambarnya lebih bagus kalo lihat langsung daripada di kamera kaya gini loh *hehe, kalo di kamera jadi ngga kerasa, tapi kalau lihat langsung dijamin kerasa *kerasa apanya cobaa :P