Kamis, 31 Januari 2013

Antrian Nyawa



Sumber Gambar : yulia-sugiarti.blogspot.com

 Menggenggam erat cengkeram
Selembar kertas lusuh nan seragam
Harap melepas kusam hasrat terpendam
Tuk meraih mimpi asa manikam
Aku pun duduk bersemayam


 Gerombolan datang berjejal-jejal
Yang tua balik terjungkal
Tawa janggal sungguh hilang akal
Seolah antusias menyambut ajal
Ini adalah hati yang terganjal




Kini kami melaju lengang keheningan malam
Lintas  terbenam cuaca hitam dan muram
Menukik terjal gunung nan runyam
Jurang merobek mengancam
Lalu seketika padam!
Terjun bedebam…


Tangisan sesat menyayat lasat
Percuma hidup pun juga bakal cacat
Bertebaran jasad bergelimpangan mayat
Celaka dahsyat katanya ini tempat keramat


Lalu kuingat…
Kelebat bayang-bayang sopir gamblang
Handhone berbunyi berbincang-bincang
Sambil mabuk berang akal yang hilang
Ajang kebut-kebutan tak sadar akan buncang
Rem blong pun tetap diberetang


Tak hanya satu dua peristiwa
Melayang pupus sudah ratusan jiwa
Ini adalah bus antrian nyawa



Malang, 31 Januari 2013
Rizmy Otlani


Tulisan ini dibuat dalam rangka event Birokreasi #7HariMenulis

3 komentar:

  1. puisinya bikin saya merinding ketakutan.

    BalasHapus
  2. si rizmy ini ya. otak kanan sama kiri sama gedenya :)

    BalasHapus
  3. Suka sama bait ketiga. Bentuk kerucut terbalik juga pasti disengaja. Berseni. :D

    BalasHapus