Senin, 19 Desember 2011

Mindset Sukses - Jalur Cepat Kebebasan Finansial oleh Jennie S. Bev

Resume berikut ini merupakan garis besar dari isi buku Mindset Sukses yang ditulis oleh Jennie S. Bev.  E-Book Mindset Sukses telah disebarkan secara gratis oleh Jennie S. Bev untuk membuat para pembaca memiliki mindset seorang pemenang, bukan seorang pecundang. Sewaktu pertama kali saya membaca buku yang terdiri dari 87 halaman ini seolah-olah ada api semangat yang berkobar dalam diri dan membuka mata serta membangunkan saya   karena pada dasarnya saya sangat setuju dengan apa yang beliau tuturkan dan saya pun selama ini telah mengaplikasikannya, hanya saja saya tidak menyadarinya. Semoga dengan Anda membaca ringkasan isi dari buku ini (yang tentu saja tidak mengurangi konten bukunya), Anda pun dapat turut mengaplikasikan ilmu ini dalam hidup Anda.

Bagian I Sukses Sebagai Mindset
"Success is a mindset. It is not a journey, nor a destination. It’s already within you."~ Jennie S. Bev1. 
1.Semua orang ingin sukses tidak ada yang mau menjadi pecundang  
2.Sukses seringkali disalahartikan. Sehingga seringkali bukan “sukses” yang kita kejar namun mobil bermerk dan rumah yang megah, alias “akibat/ konsekuensi dari sukses”Sukses bukanlah sesuatu yang bersifat materialistis, namun sesuatu yang bersifat spiritual filantropis. Ia bersifat internal, bukan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang atau koneksi dengan orang-orang terdekat di sekitar Anda.
3.       Sukses selalu berdiri sendiri. Ia bersifat internal. Sukses dapat kita jumpai saat ini dalam diri kita, di dalam hati kita, lengkap dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
4.  Mindset adalah keyakinan teguh yang menjadi dasar dari respon-respon dan interpretasi yang dimiliki oleh seseorang. Mindset inilah yang akan menjadi tulang punggung Anda dalam meraih Gunung Kesuksesan.
Mindset sukses : lihatlah kesulitan hidup sebagai guru untuk pembelajaran
Mindset pecundang : melihat kesulitan hidup sebagai kemalangan dan selalu mencari kambing hitam atas kegagalannya.
5. Dengan sukses dari dalam, maka faktor-faktor dari luar akan dengan sendirinya mencerminkan sukses itu sendiri. Ia hanya perlu menggali dan merefleksikannya ke luar supaya menjadi magnet  bagi akibat-akibat dan konsekuensi-konsekuensi sukses itu sendiri (alias yang bisa dinilai dengan uang dan gaya hidup)
6.Kita cukup perlu satu alasan untuk sukses dibandingkan seribu alasan untuk tidak sukses. “Saya adalah sukses, dan sukses adalah saya”.  Maksudnya adalah ketika Anda memiliki sebuah keinginan, cari motivasi dalam diri Anda yaitu motivasi primer (manfaat bagi diri Anda sendiri) dan motivasi sekunder (manfaatnya bagi orang lain). Motivasi tersebut hendaknya motivasi internal yang merupakan kebutuhan Anda, bukan karena motivasi atau persaingan dengan orang lain. Dengan kata lain, motivasi tersebut adalah motivasi internal, bukan eksternal yang ada di luar diri Anda. Setiap bekerja, selalu fokus pada motivasi primer dan sekunder tersebut tanpa harus memikirkan 1000 alasan Anda untuk tidak mencapainya. Ingat, fokuslah pada motivasi Anda maka Anda akan mampu bekerja dengan cepat, cerdas, dan tepat.  Gali sukses dalam diri Anda dan ekspresikan.
7.       Seorang sukses akan selalu bersyukur dengan apa yang ia miliki hari ini, dan apa yang akan dimiliki pada masa depan. Ia tidak menangisi dirinya sendiri, tidak mempermasalahkan hal-hal di luar dirinya, dan tidak mempermasalahkan milik orang lain. Ia merasa cukup dengan dirinya sendiri karena ia adalah sukses dan sukses adalah ia.
8.Seorang sukses tidak berkompetisi dengan orang lain. Ia berkompetisi dengan dirinya sendiri, selalu berusaha menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih inovatif dari hari kemarin.
9.Seorang sukses menyadari sepenuhnya bahwa ia mempunyai pilihan untuk sukses atau untuk gagal. Bila ada kegagalan di luar pilihannya, ia tidak akan pernah berhenti mencoba sebab orang sukses hanya memandang dua hari yaitu Hari Baik dan Hari Sangat Baik. Ia selalu belajar  kegagalan dirinya dan kegagalan orang lain.
10.   Dengan demikian, jika Anda sudah memiliki mindset sukses, niscaya Anda akan merasakan bahwa Anda mengalami peningkatan kebebasan financial sejak saat ini. Anda tidak lagi mengejar sesuatu yang bukan menjadi motivasi Anda sebab pemacu motivasi setiap orang pasti berbeda-beda. Anda akan merasa bahwa kehidupan Anda saat ini adalah berlimpah dengan memandang nilai positif dari setiap yang ada di sekeliling Anda.
 11.   Tanamkan mindset bahwa “Saya ini serba bisa dan saya orang yang paling beruntung di dunia”
Caranya:
a.   Bangun pagi hari, bersyukur dan berdoa supaya diberi kebesaran hati dan kesadaran.
b.   Ucapkan dengan sungguh-sungguh setiap satu atau dua menit dalam setiap jam kata2 “Aku adalah sukses, sukses adalah aku.” Sambil memvisualisasikan kesuksesan yang pernah Anda raih dan motivasi apa yang menjadi cambuk Anda saat ini. Ucapkan kata-kata ini saat Anda senggang atau saat kegiatan Anda tidak memerlukan otak yang intens. Jangan lakukan pada saat Anda kuliah, bersembahyang, bekerja, atau rapat.
c.   Tidak perlu mengucapkan kata-kata tersebut keras-keras. Cukup dari dalam hati namun dengan konsentrasi penuh tapi tetap relaks. Fokuskan bahwa suara-suara tersebut berasa dari dalam dada. Jika ada suara-suara bising lain dalam diri Anda yang mencemooh suara positif tersebut, segera kecilkan volume suara negatif tersebut dan kembali ucapkan kata-kata positif di atas.
d. Anda tidak akan mungkin mencapai diri Anda yang baru sebagai personifikasi yang sukses jika Anda tidak mampu mengalahkan diri Anda yang negatif.
e. Visualisasikan diri Anda pada sebuah keadaan yang membuat Anda marah atau geram, kemudian ubah visualisasi diri Anda ke keadaan yang membawa Anda mampu melakukan sesuatu perubahan yang bermanfaat bagi Anda maupun orang lain atas keadaan yang tidak menyenangkan tadi. Misalnya: Visualisasikan diri Anda di tempat terbuka, kehujanan, becek, basah, terciprat air kolam. Lalu ganti visualisasi diri Anda dengan Anda duduk di tempat terbuka yang menenangkan, menikmati gemericik air hujan sambil membawa payung. Menikmati indahnya taman bunga dan tetesan air di daun-daun sambil memberi makan ikan-ikan di kolam yang dengan lucunya berebut makanan.  

   Apakah Anda merasakan sebuah perbedaan nuansa hati? Tentu saja, pada visualisasi pertama Anda akan merasa sangat geram, marah, bete, kotor, dan seribu kesan negatif lainnya. Dalam kondisi tersebut saya yakin 100% bahwa Anda tidak akan mampu menikmati kondisi Anda dan tidak ada hal bermanfaat yang dapat Anda lakukan selain mengumpat. Namun, pada situasi kedua, Anda akan merasakan adanya kedamaian, ketenangan, keindahan yang membuat suasana hati Anda menjadi positif. Ditambah lagi dengan manfaat kita bagi para ikan sebab kita telah memberi makan mereka.

Banyak cara memandang sesuatu yang tidak mengenakkan menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat. Tidak hanya untuk diri kita, namun juga orang atau makhluk lain. Dengan kemampuan Anda berbagi dengan dunia, maka dunia pun akan terasa lebih ramah dan lebih bersahabat dengan Anda.

f.  Lakukan visualisasi dengan tipe-tipe di atas dalam selama 10 kali setiap satu jam. Jadikan sebagai kebiasaan baru. Dengan demikian, selama Anda membuka mata (bersihnya 16 jam), Anda akan bervisualisasi selama 160 kali. Dengan demikian dalam satu tahun Anda telah bervisualisasi sebanyak 58.400 kali. Artinya, Anda sudah menyetrika pikiran negatif Anda sebanyak 58.400 kali dalam setahun dan pikiran-pikiran negatif akan hilang. Alam bawah sadar Anda akan mencetak Anda sebagai pribadi yang berkelimpahan. Ingat, lakukan visualisasi ini dengan relaks & rela. Tanpa ada keterpaksaan atau tidak ada rasa terburu-buru.

Bagian II Bersyukur Setiap Saat

Just to be alive, is a grand thing” ~ Agatha Christie
1. Rasa syukur dan terima kasih yang besar merupakan dasar dari segala hal yang positif di dalam persepsi kita. Segala yang kita rasakan di dunia adalah perspektif olahan pikiran Anda terhadap diri Anda sendiri, bukan dari dunia terhadap kita.
2.If you think you can, you really can. Alam bawah sadar akan menuruti pikiran kita. Jika kita ragu-ragu, hasilnya pun akan mencerminkan keragu-raguan. Namun, bila kita melakukan sesuatu dengan mantap, maka hasilnya akan mantap dan memuaskan.
3.   Jangan beri label negatif pada diri Anda atau keluarga Anda. Misalnya “Saya tidak sepandai Anda, oleh karena itu saya tidak akan bisa lulus kuliah dengan nilai terbaik.” atau “Saya bukan anak konglomerat yang pandai berbisnis, maka saya tidak akan bisa berbisnis.”
4.Semakin positif diri kita, semakin banyak hal-hal positif yang akan terproyeksikan ke luar, dan semakin banyak orang bermental positif (sukses) yang akan tertarik untuk berkomunikasi. Ini menjawab pertanyaan mengapa orang sukses kebanyakan memiliki teman-teman yang sukses pula. Semakin positif diri kita, kita akan semakin mudah menghadapi hal-hal negatif dari luar. Sukses akan semakin terpancar dan menjadi magnet bagi kebahagiaan dan kebebasan finansial.
5.Bersyukur tidak harus disediakan waktu-waktu khusus atau menjadi sebuah rutinitas tanpa arti yang hambar. Bersyukur atau berterima kasihlah pada setiap kesempatan yang menarik hati Anda (misalnya saat bangun tidur Anda bersyukur masih diberi kesempatan bernafas di pagi yang cerah, diberi kesehatan), pada saat berdoa, pada saat2 yang memiliki arti, atau atas hal-hal yang dilakukan orang lain terhadap kita.
6.Dengan semakin banyak bersyukur dan berterima kasih, maka Anda mencari sisi positif dari berbagai hal. Dengan demikian, diri kita akan semakin positif dalam melihat segala sesuatu. Bahkan hal-hal negatif pun pasti ada sisi positifnya karena dalam sebuah lingkaran “Yin” pasti tidak akan sepenuhnya putih, atau tidak akan sepenuhnya hitam. Akan ada setitik hitam di atas putih, dan sebaliknya akan ada setitik putih di atas hitam.
7.  Dengan selalu mengingat kelimpahan kita, otak kita akan mencetak keyakinan bahwa memang benar kita hidup dalam kelimpahan dan dunia bergerak sesuai dengan irama kita, bukan sebaliknya.
8. Selain itu, ucapan terima kasih yang tulus dan lantang kepada orang lain akan menjadi jembatan kita ke hati orang tersebut. Tidak akan ada orang yang menolak ucapan terima kasih. Ini sudah menjadi magnet yang bisa memproyeksikan diri yang sukses Anda ke luar. Jika ada orang mengucapkan terima kasih kepada Anda, ucapkan “Terima kasih untuk Anda juga.” Jangan hanya “Kembali”, atau “Sama-sama”.
Bagian III Berani Hidup
Stop worrying, start living. Be a warrior, not a worrier” ~Jennie S. Bev
1.       Kehidupan itu sendiri adalah sebuah anugerah yang tak ternilai dan luar biasa. Cukup dengan hidup, setiap masalah pasti akan dapat diatasi dan pasti akan ada jalan keluarnya.
2. Hindari hal-hal berikut:
a.       “Kekhawatiran luar biasa akan membebani langkah Anda untuk hidup”
b.      “Kegalauan hati akan memberi warna kelabu”
c.       “Ketidakpercayaan diri akan mencetak alam bawah sadar kita bahwa kita adalah orang yang lemah, tak berdaya, dan butuh belas kasihan.”


3. Jangan membiasakan diri Anda untuk hidup bermewah-mewahan meskipun Anda bisa, sebab jika pada suatu saat Anda mengalami down, Anda akan merasa sangat tersiksa. Tidak ada salahnya meskipun Anda kaya, Anda mencoba kehidupan sebagai rakyat biasa yang tidak berbeda dengan yang lain. Misalnya, naik bus, angkot, kereta ekonomi, jalan kaki beberapa ratus meter, bekerja keras tanpa bantuan orang tua, dsb.. Dengan menyelami hal-hal tersebut Anda akan semakin menghargai nilai kehidupan Anda selama ini. Anda akan semakin bersyukur dan Anda tidak akan pernah takut dengan kehidupan sebab Anda sudah mengalahkan ketakutan Anda. Kepercayaan diri Anda akan semakin besar sebab Anda telah yakin bahwa Anda mampu melalui semuanya.

4. Jika Anda tidak yakin bahwa hari esok akan lebih baik dari hari kemarin, mengapa Anda bangun di pagi hari? Anda harus percaya bahwa setiap hari baru akan menjadikannya lebih baik dari kemarin, dan Anda mesti berusaha untuk menjadikannya demikian. Keyakinan Anda akan menjadikan yang terbaik, jauh lebih baik.

5. Keberanian untuk hidup berarti juga tidak mengasihani diri sendiri sama sekali. Setiap kesulitan pasti akan bisa diatasi dan hari ini pasti lebih baik dari hari kemarin. Jika sudah demikian, apa lagi yang perlu dikhawatirkan? Dengan keberanian di bidang apapun, Anda akan memiliki ujung tombak untuk melawan segala jenis ketakutan dan keraguan.

6. Jangan pernah menyalahkan nasib, keadaan ekonomi makro, politik, ketidakadilan, atau juga menyalahkan orang lain karena Andalah yang mengukir nasib Anda sendiri. Jangan pernah pula menyalahkan diri sendiri karena tidak akan ada gunanya. Yang bisa dilakukan adalah intropeksi, belajar dari kegagalan, dan terus berusaha untuk maju dengan berani dan pantang menyerah. Jangan pernah ragu dan selesaikan apa yang telah Anda mulai.

7.  Beranilah untuk mengubah gaya hidup. Jika Anda orang yang gemar nongkrong di café, atau berlibur, coba kurangi hal tersebut. Mulailah menyumbangkan tenaga Anda untuk menjadi sukarelawan sebuah organisasi-organisasi non profit di hari Sabtu, ataupun mengikuti kegiatan sebuah organisasi yang Anda kagumi kegiatannya dan bermanfaat bagi orang lain. Beranilah untuk memasukkan makna bagi kehidupan Anda, karena hidup yang sukses adalah hidup yang memiliki makna bagi orang lain.


8.   Dengan mendukung dan memberi bantuan kepada orang lain, kita akan memenangkan hati. Ini merupakan bentuk kemenangan tertinggi karena kita mendapat sahabat baru  yang turut mengisi hidup kita. Tidak jarang orang yang kita bantu akan menjadi “duta besar” kita di masyarakat.  Saat kita berada di bawah, mereka akan mengingat kita sebagai pribadi yang baik hati daripada orang yang sombong. Perbuatan baik akan menyebarkanwangi dan perbuatan buruk akan menyebarkan bau busuk. Jangan takut orang lain akan lebih pandai atau sukses dari kita atau jangan takut bahwa kepandaian atau kesuksesan kita akan berkurang dengan memberi kepada orang lain karena : 
Thousand of candles can be lit from a single candle, and the life of the candle will not be shortened.”
Tentu saja menolong orang lain yang dimaksud di sini adalah menolong orang lain yang memang pantas untuk ditolong. Bukan menolong orang yang melulu meminta bantuan kepada kita demi kepentingan pribadi mereka yang seharusnya bisa didapatkan dengan cara lebih terhormat.
9.  Intinya, beranilah dalam menghadapi kehidupan tanpa keragu-raguan, beranilah dalam mengubah gaya hidup, dan beranilah dalam mengubah profesi Anda menjadi sosok yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Bagian IV Positioning Diri
Ifyou think you can or can’t do it, you are right.~Henry Ford
Apakah Anda bisa mengenali sukses yang sudah terproyeksikan ke luar? Ada tiga elemen penting, yaitu Tujuan, Posisi, dan Citra.

1.Anda bisa membantu membentuk diri yang sukses di dalam dengan memposisikan diri berdasarkan kesadaran akan mindset yang sukses dan rasa syukur yang besar. Lepaskanlah segala citra diri negatif yang sudah melekat pada Anda “Si Pemalu”, “Si Kuper”, “Anak Broken Home”, “Anak Kampung”, dsb. Ciptakanlah sebuah citra positif yang baru dalam diri Anda. Bayangkan Anda adalah sebuah kertas putih yang bisa Anda lukis sendiri. Ini adalah positioning and branding. Anda menyampaikan kepada dunia brand atau posisioning yang Anda inginkan. Tanamkanlah dalam diri Anda bahwa Anda adalah orang yang serba bisa, dengan demikian sudah saatnya memberikan objektif Anda.

2.Tujuan hidup (objektif). Tetapkan sebuah tujuan hidup yang tertinggi mencakup tidak hanya pribadi, namun juga lingkungan luar dan masyarakat yang memberi makna besar bagi kita.

3.Posisi adalah profesi hidup yang merupakan pilihan hidup kita, yang kita jalankan semaksimal mungkin sehingga melebihi rata-rata. Positioning yang tepat merupakan tanah yang subur untuk tumbuh menjadi pribadi dengan dengan segala kelebihannya.Positioning bisa dilakukan di luar pekerjaan utama kita.

Contohnya, meskipun kita seorang karyawan, PNS, atau pengusaha, kita masih bisa memilih mengisi waktu senggang dengan hal-hal lain seperti menulis dan berbagi dengan orang lain, menjadi sukarelawan organisasi, membuat buku-buku pendidikan atau motivasi, mengajar, membuat bisnis pribadi sehingga memiliki kemampuan untuk berbagi secara finansial dengan orang lain, menjadi motivator, dsb. Dengan demikian, kita akan memiliki tujuan lebih lanjut tentang apa yang akan bisa kita kerjakan di luar sebuah rutinitas. Tujuan itu hendaknya bersifat mulia, positif, berasal dari hati nurani terdalam, tidak untuk tujuan pribadi, dan tidak untuk mencelakakan orang lain. Kita  adalah bagian dari alam, jika kita berbuat baik kepada alam, akan membawa hasil yang baik di masa depan. Bayangkan berapa anak terlantar, orang-orang putus harapan, yang akan terbantu dengan tujuan Anda tersebut. Keberanian tersebut memerlukan proses yang cukup panjang, namun hanya satu kalimat. Bulatkan tekad Anda & lakukan sekarang juga mulai dari hal-hal yang kecil, misal bekerja untuk membiayai kehidupan kakek, nenek, orang tua, dsb.

Untuk menemukan mindset sukses Anda, tujuan hidup Anda  perlu ditujukan untuk kebaikan masyarakat di luar diri Anda sendiri karena Anda adalah bagian dari lingkungan yang lebih besar. Jika ingin menerima dari alam, Anda harus memberi dulu kepada alam.

4.Posisi perlu didukung oleh image atau citra.Contohnya  Martha Stewart, seorang billioner dunia, memiliki citra sebagai sosok ibu yang lemah lembut, gemar memasak, dan selalu memiliki ide-ide baru. Namun, pada dasarnya ia adalah seseorang yang mandiri, perfectionis, teguh, agak dominan, selektif dan seorang pebisnis ulung. Dua buah kepribadian yang kelihatannya sekilas bertentangan dan berkepribadian ganda, namun sebenarnya bisa disatukan pada satu orang karena dua hal tersebut pada prinsipnya berbeda. Saat ini banyak tipe wanita yang memiliki kepribadian tersebut di atas sebab wanita semakin dituntut untuk siap menjadi apa saja.

5. Menimbulkan citra bukan berarti tidak menjadi diri sendiri. Mengapa?
a.Pertama, citra merupakan salah satu fondasi dari mindset. Jika kita berusaha menciptakan citra yang baik, mindset kita pun akan baik dan pada akhirnya semua tindakan kita akan baik tanpa perlu menipu siapapun.
b.Kedua, citra menimbulkan lingkaran-lingkaran positif berdasarkan nilai-nilai positif yang kita bangun.
c.Ketiga, kita sebagai manusia tidak bisa 100% memenuhi citra positif kita, pasti akan ada perasaan-perasaan spontan yang beraneka ragam yang muncul ke permukaan tanpa kita inginkan. Namun itulah diri kita, tidak perlu kita sembunyikan. Kita hanya perlu mengendalikan dan menimbulkan yang positif-positif. Dengan demikian, membangun citra bukanlah sebuah penipuan pribadi, namun sebuah jalan membentuk sebuah karakter positif.
Citra merupakan harapan positif  akan diri kita yang kita tonjolkan ke luar. Alam bawah sadar kita akan memproyeksikan hal-hal tersebut ke luar. Sedangkan, sebagai manusia biasa, mungkin ada beberapa sisi negatif dalam diri kita sebab kita tidaklah sempurna dan hal tersebut adalah manusiawi. Yang perlu dilakukan hanya mengendalikan. Kita berusaha membuat sebuah cetak biru yang positif dari diri kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah menjalankannya sebaik mungkin.

6. Contoh-contoh citra diri yang dapat dipertimbangkan antara lain:
“Baik hati, pandai, suka menolong orang lain,  mandiri, teguh pendirian, cerdas,  berjiwa pemimpin, berhati penuh syukur, kepribadian menarik, mudah bergaul, berkelas, bijaksana, ramah dan murah senyum, periang, pemaaf.”
Anda bisa menggabungkan tiga citra di atas, misal “pandai, mandiri, dan suka menolong” ^^
Jangan masukkan “kaya” dan “sukses” sebagai citra diri Anda, karena sukses dan kaya merupakan hasil akhir dari kombinasi beberapa citra diri.

7.Cetak biru akan menjadi pegangan bagi Anda ketika Anda mengalami konflik dalam diri. Niscaya Anda akan memiliki kompas lebih jelas dan hati akan semakin damai karena mengenal diri sendiri lebih baik.

Contoh: Apa yang akan dilakukan seorang yang suka menolong dalam kondisi seperti ini?

Bagian V Inventarisasi Talenta, Minat, dan Gaya Belajar
“We are not what we know buat what we are willing to learn.”~Mary Catherine Bateson.“Learning isn’t about  being smart enough, it is about being motivated enough.”~ Marylin Ferguson
“Nothing great was ever achieved without enthusiasm”~ Ralph Waldo Emerson
1. Temuilah kelebihan-kelebihan Anda dan jumpailah ia di sudut-sudut diri yang paling dalam. Tujuan dari mengenal diri sendiri adalah supaya Anda menyadari betul bahwa sukses sudah ada dalam diri, tinggal dikeluarkan saja.
2.   Dengan mengenal minat, bakat, talent, dan gaya belajar Anda, maka akan dengan sangat mudah bagi Anda untuk “menaklukkan” dunia ini. Sesuatu yang mudah bagi Anda, namun sulit dilakukan orang lain adalah niche (ceruk) bagi Anda di dunia ini.
3.       Cara mudah untuk menginventarisasi minat, talenta, dan gaya belajar adalah dengan mencermati diri Anda sendiri. Jika sulit, maka berpartnerlah dengan orang lain dan ajaklah membaca buku di “Sukses adalah Mindset” atau membaca ringkasan dari blog saya ini yang saya jamin tidak mengurangi esensi dari 87 halaman e-book tersebut. Dengan demikian Anda dan partner Anda akan memiliki landasan yang sama untuk sama-sama bergerak.
4.       Inventarisasi Talenta. 
a.    Gunakan obyektifitas tertinggi Anda untuk menilai talenta diri sendiri dan orang lain, baik yang kasatmata maupun yang tak kasat mata (softskill). Fokuskan pada yang tak kasat mata sebab seseorang itu seperti fenomena gunung es. Setitik saja yang terlihat di luar, sedangkan sangat besar potensinya yang terletak di dalam. Cara termudah adalah memutar ulang “kaset kehidupan” Anda mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Jika Anda ingin mencoba sesuatu yang baru, kembangkan, namun jangan pernah meninggalkan apa yang sudah Anda lakukan selama ini sebab itu adalah talenta Anda.
b.  Talenta mencakup segala macam bakat dan hal-hal yang bagi Anda mudah dijalankan, namun mungkin bagi orang lain agak susah ataupun tak semudah yang Anda jalankan. Contohnya: “blogger”, “pandai menyanyi”, “tukang browser internet”, “penulis handal”, “motivator”, dsb. Anything that can be done effortlessly is your genuine talent.
c.  Carilah beberapa, bandingkan diri Anda dengan orang lain di sekitar Anda. Apa saja yang mudah bagi Anda untuk dilakukan? Buat daftarnya yang terdiri dari 10 talenta. Jangan malu-malu atau sungkan karena dengan mengenal diri secara objektif, Anda tidak perlu lagi khawatir dengan berbagai tempat di dunia ini. Jangan sekali-kali terperangkap dengan jurusan kuliah.  Sadarilah kelebihan Anda, sadarilah tempat istimewa Anda di dunia.Walaupun mungkin talenta Anda tidak sama dengan yang Anda pelajari di bangku kuliah atau tidak sesuai dengan tempat Anda bekerja, seharusnya ini tidak menjadi penghalang. Yakinlah bahwa semua talenta dan semua yang Anda pelajari pasti tidak akan sia-sia dan suatu saat bisa menjadi pendukung yang sejalan bagi Anda.

5.    Inventarisasi Minat
  Tes yang bisa dilakukan untuk menggali minat Anda adalah dengan MBTI (Myers Briggs Personality Inventory)

6.   inventarisasi Gaya BelaMenurut Neil D Flemming,  seseorang menyerap informasi alias belajar melalui beberapa cara:

  Visual, Auditory, Read and Write, Kinesthetic, dan Multimodal (ada beberapa cara yang cukup kuat untuk merekam informasi) Kenali bagaimana Anda dengan cepat memperoleh informasi dengan demikian mindset sukses Anda akan semakin kuat dan Anda semakin percaya diri.

7. Dengan semakin memahami talenta, minat, dan gaya belajar, semakin banyak yang bisa kita ambil dari diri kita, termasuk membangunkan diri yang sedang tidur. Ingat, default  state kita adalah “sukses”, sedangkan kegagalan adalah buatan kita sendiri. Bagaimana awareness kita terhadap diri kita itulah kunci kesuksesan kita.

Bagian VI Gaya  dan Tujuan Hidup yang Dikuantifikasikan
If you don’t set a baseline standard for what you’ll accept in life, you’ll find it’s easy to slip into behaviors and attitudes or a quality of life that’s far below what you deserve.” ~Anthony Robbins
1. Apapun yang Anda lakukan dalam hidup merupakan suatu kuantifikasi energi.  Setiap kali Anda membayar sesuatu untuk kepentingan apapun dengan uang, sesungguhnya Anda berbarter energi yang dikuantifikasikan dalam bentuk rupiah  maupun mata uang lainnya.
2. Gunakan angka untuk menemukan sesungguhnya berapa uang yang perlu Anda keluarkan dan dapatkan untuk dapat bisa hidup dalam gaya hidup yang Anda harapkan. Segala sesuatu yang kita lakukan dan kita miliki sesungguhnya dapat dinilai dengan uang (penulis tidak mengajarkan supaya mata duitan). Bagi penulis, uang adalah sebuah kuantifikasi energi.
3.Buatlah pos-pos pengeluaran Anda setiap bulan, misalnya cicilan rumah, cicilan mobil, makan, dsb. setiap minggu, bahkan setiap hari. Gunakan sebagai pedoman dasar biaya-biaya per bulan. Contoh, total pengeluaran adalah 6 juta per bulan termasuk segala macam cicilan perumahan, mobil, tabungan dsb. Dalam satu bulan Anda bekerja 20 hari Berarti harus menghasilkan 250 ribu per hari. Anggaplah, semisal Anda adalah karyawan PNS yang bekerja optimal selama 10 jam per hari. Kemudian waktu tidur Anda misalnya dikuantifikasi adalah 6 jam. Waktu perjalanan, makan, beristirahat, adalah 5 jam.  Berarti Anda memiliki sisa waktu luang sebanyak 3 jam dan waktu freeday pada hari Sabtu dan Minggu yang jika dirata2 adalah total adalah 188 jam bersih dalam sebulan. Jika gaji Anda adalah 5 juta per bulan, akan ada kekurangan 1 juta yang harus dibagi ke dalam 188 jam, yaitu sekitar Rp5.000 per jam. Anda sudah mengenali talenta dan minat Anda. Dengan demikian Anda dapat mulai mencari penghasilan sampingan, misalnya dengan jalan menulis, menerbitkan buku, menyanyi, blogging, mengajar, mengisi seminar, dsb. Intinya adalah Anda telah mengetahui berapa penghasilan tambahan yang dibutuhkan Anda per jamnya.
4.Namun, jangan pernah menggunakan angka-angka uang tersebut sebagai goal Anda. Jadikanlah uang sebagai motivasi sekunder. Yang utama adalah motivasi internal seperti yang telah dijelaskan di atas. Itu sudah cukup mengantar Anda kepada pilihan-pilihan hidup yang akan berujung pada berkat “uang”.
5.       Maksimalkan tidak hanya satu level penghasilan (misal dari gaji sebagai PNS) saja. Cari level penghasilan lain, misalnya:
a.No work no pay, ini adalah penghasilan yang mesti dipertanggungjawabkan kepada atasan atau orang lain, misal dari menulis, bisnis online.
b.Penghasilan yang rolling dari passive income: Misal royalti dari buku-buku, e book, blue print, saham, Adsense, penyewaan property, download berbayar, pemasangan iklan di website, dsb.
c.Penghasilan windfall, artinya penghasilan besar yang hanya datang sekali-kali saja, misal sebagai agen property.
d.Penghasilan dari investasi, misalnya jual beli property yang capital gainnya terus mengalami kenaikan.
e.Memiliki beberapa merk dagang yang digunakan untuk menelurkan produk-produk yang bisa dilisensikan hanya dengan memesan kepada perusahaan manufaktur namun menggunakan private label. Meski agak sulit merintisnya, bukan hal yang tidak mungkin.
6.Sekali lagi ingatlah bahwa mindset sukses yang internal adalah penentu kesuksesan eksternal (uang), dan bukan sebaliknya.
Bagian VII Menghapus Strata Sosial dan Ekonomi dengan Memberi
There are only two classes, the givers and the receivers.”~Jennie. S Bev
1.  Jangan lihat seseorang dari profesinya. Bertemanlah secara “Classless” bukan “Classes”. Anda dapat memperluas jaringan sosial Anda tidak hanya dengan para pengusaha kaya, pebisnis handal, penulis ahli, dsb. Namun, perluas jaringan Anda termasuk pada pembantu rumah tangga, sopir angkot, supir taksi, dsb. Selama kita bisa mengambil pelajaran dari kepribadian mereka, tidak akan ada yang sia-sia.
2. Menurut penulis, hanya ada dua kelas di dunia, yaitu “Givers” dan “Receivers”. Meskipun banyak sekali orang yang memilih untuk menjadi receivers, namun menurut penulis kerja keras dan memberi adalah suatu bentuk “dignity/kesatriaan” tertinggi. Jangan pernah mengambil suatu apapun yang bukan milik Anda. Kejarlah apa yang Anda impikan dengan usaha dan kerja keras Anda sendiri. Jika Anda diberi, maka balaslah pada suatu hari.Selain itu, jika Anda diberi sesuatu yang tidak mungkin Anda balas karena nilainya yang sangat tinggi, lebih baik ditolak dengan hormat. Mereka yang memiliki sikap itulah yang menjadi pemegang kelas sosial dan ekonomi tertinggi meskipun kekayaannya tidak melimpah ruah. Buat apa kekayaan menumpuk jika dinikmati dari segi materinya dengan mengesampingkan “dignity” saja tanpa memberi makna bagi orang lain?
3.Hidup ini memiliki beberapa sisi, dan bagi penulis, proses memberi merupakan proses konfirmasi kelimpahan saya di alam semesta. Hal tersebut juga memberi legitimasi bahwa kita merupakan kelompok pemberi, bukan penerima. Anda tidak perlu kaya untuk menjadi pemberi, jika Anda memiliki kelebihan, apapun itu, sumbangkan ketrampilan Anda untuk orang lain. Menurut penulis, hal yang lucu yang sering terjadi di Indonesia adalah orang Indonesia suka ngaret (dengan alasan ntar dulu ah, ngopi dulu ah), namun sering beralasan tidak memiliki waktu untuk kepentingan kebaikan atau memberi bagi orang lain. Jadi yang penting di sini adalah niat untuk merealisasikannya. Yang penting ada niat, ada realisasi, maka akan ada waktu.
4.Bagi penulis, adalah sebuah kehormatan yang luar biasa untuk menjadi seorang “pemberi” daripada seorang “penerima”.Dengan berbuat demikian, maka Anda mengeluarkan sukses dari dalam diri Anda, bukan mengambil fatamorgana sukses dari luar.
5.       Keuntungan “pemberi” daripada “penerima”
a.   Memperkuat kelimpahan di alam semesta (yaitu menginspirasi orang lain untuk juga berbuat hal yang sama, yaitu memberi)
b. Hukum sebab akibatc.       Senang melihat senyum penerima
d.  Cara termudah untuk menutupi semua kekurangan Anda adalah dengan memberi tanpa mengharapkan imbalan. Biarlah misteri balasan Tuhan atas kebaikan kita lah yang menjadi motivasi kita.
Bagian VIII Melipatgandakan Keberanian, Waktu, dan Energi

Multiply your courage, time, and energy by using the mindset of success.”~Jennie S. Bev
1. Mindset sukses bisa mengalahkan segalanya, keberanian, waktu dan energy dengan menyadari bahwa internal power kita sangat besar.
2.Ketakutan adalah saat kita tidak yakin dengan masa depan kita atau ada perbedaan antara persepsi dengan kenyataan.  Memang seorang manusia tidak pernah luput dari ketidakpastian dan ketakutan, namun ingatlah bahwa “Success is a mindset. It is not a journey nor a destination.”. Saat ketakutan datang, jika Anda adalah seorang yang religious, maka ingatlah kembali bahwa manusia diciptakan sebagai sebaik-baiknya makhluk. Selain itu, gunakan kata-kata pengingat dan visualisasi diri Anda bahwa “Saya adalah sukses, dan sukses adalah saya”
3.Kekurangan waktu dan Energi. Ingatlah kembali bahwa kualitas kegiatan yang Anda lakukan selama 24 jam sangat mempengaruhi masa depan Anda. Begitu pula intensitas energy yang berbeda-beda yang dilakukan pada setiap kegiatan akan menentukan hasilnya.

4.Mengatur 24 jam dengan optimal. Misalnya buat daftar yang harus dikerjakan (to do list) setiap jam. Misalnya daftar ini berisi 10 kegiatan yang harus dilakukan setiap harinya. Kalau bisa tambahkan dua poin sebagai bonus. Dalam satu minggu ada 7 hari. Jika Anda bisa memasukkan dua poin ekstra dalam tiap harinya, Anda akan memiliki satu hari ekstra yang bisa Anda gunakan untuk apa saja. Cara mempercepat pekerjaan misalnya adalah dengan menggunakan komputer yang cepat, internet yang koneksinya cepat, atau mengetik dengan cepat.  Sepanjang masih terjangkau dengan biaya, maksimalkan segala macam teknologi serta dengan meningkatkan ketrampilan. Pengaturan waktu ini akan sangat berkaitan dengan pengaturan energy dan mood. Terkadang kita merasa sangat produktif, dan terkadang kita tidak produktif. Saat Anda tidak produktif tetap usahakan bekerja dengan menggunakan berbagai macam kondisi mood secara produktif.
5. Contoh cara menggunakan berbagai macam kondisi mood secara produktif ala Jennie S. Bev:
a. Super smart mood : kenali da maksimalkan hari dengan mood seperti ini dengan maksimal, kerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat sebab dalam kondisi mood seperti ini Anda dapat mengerjakan berbagai hal dengan maksimal tanpa mengeluarkan banyak energy. Dengan demikian Anda akan terpukau dengan banyaknya kegiatan yang telah Anda selesaikan.
b.Smart mood but not super smart mood: kenali juga mood ini, dimana Anda mampu melaksanakan tugas dengan baik meskipun tidak multitasking.
c.Smart mood: Dalam kondisi seperti ini Anda akan menyelesaikan tugas yang telah dimulai sebelumnya tanpa ada inspirasi untuk melakukan sesuatu yang baru.
d.Mediocre mood: Dalam kondisi tersebut, penulis biasanya menggunakan otaknya untuk melakukan hal-hal yang setengah intelek, misal mengedit hasil karya orang lain, menulis ringkasan, dsb. yang bukan merupakan hasil karya orisinal hasil pemikiran penulis. Namun, kegiatan ini cukup untuk memberi tambahan uang bagi penulis.
e.Super lame mood: Lakukan kegiatan-kegiatan yang bisa menumbuhkan ide-ide segar baru, misalnya dengan browsing, mencari buku2 di perpustakaan, atau berdiskusi dengan orang lain untuk menumbuhkan inspirasi baru.
f.Totally blank mood: Jangan paksa diri Anda untuk bekerja. Cukup jalan-jalan mencari udara segar, melihat taman, gerombolan burung-burung terbang di depan Anda, melakukan hobby Anda di alam terbuka. Let the world passes by in front of your eyes. Hal tersebut akan memberi kesegaran bagi Anda.
g.Ingat, hidup ini penuh warna, dan bad mood hanyalah satu warna dari sekian banyak warna di pelangi Anda.


Bagian IX Melipatgandakan Network dengan Six Degrees of Separation Theory
I Know I want to be a world class in something. I just need to find the avenue”~ Chris Gardner Pursuit of Happiness
1.Membangun network adalah membangun hubungan pribadi yang sedikit lebih dalam daripada sekedar menyapa saja. Inilah yang disebut dengan tahap awal persahabatan. Apapun alasan persahabatan yang Anda bangun dengan network, lakukan dengan tulus, tunjukkan dengan perbuatan, jangan hanya ngomong di bibir saja. Biasanya, jika sudah melakukan dengan benar, satu aksi kecil dari Anda saja sudah akan menggetarkan network, sehingga reaksi berantainya akan dirasakan dalam sekejap. Sebagai contoh, dengan semakin banyak sahabat yang mengagumi Anda akan karya-karya dan karakter kepribadian Anda, maka semakin positif  energy yang Anda refleksikan ke luar dan semakin positif pula energy yang akan Anda terima kembali.
2.Konsep Six Degrees Separation Theory yang dikemukakan oleh Frigyes Karinthy menyatakan bahwa manusia satu dengan yang lainnya berhubungan sangat dekat. Penelitiannya menyatakan bahwa setiap orang saling berhubungan satu sama melalui enam orang sebagai titik pertaliannya (Seseorang terhubung dengan orang lain di ujung dunia yang sama sekali tidak dikenal hanya denga melalui enam titik). Mudahnya begini, Jennie S. Bev, sebagai seorang penulis, berhubungan secara tidak langsung (bahkan dengan superstar yang sama sekali tidak dikenalnya sekalipun), hanya melalui maksimal titik pertalian seperti diperlihatkan pada bagan berikut:
Jennie S. Bev --> Klien yang merupakan mitra Donald Trump --> Donald Trump --> Oprah Winfrey.
Pada bagan di atas, Jennie S. Bev dapat mengenal Oprah Winfrey hanya melalui dua titik saja. Sangat dekat! Jika Anda kembali mengingat-ingat, teman-teman Anda yang kemudian mempunyai jaringan semakin ke atas, dan Anda gambar peta jaringan Anda di atas kertas, maka Anda akan menyadari bahwa Anda sangat dekat dengan orang-orang terkenal di dunia.
3.Ada beberapa pusat pertalian yang menurut Jennie S. Bev perlu dilipatgandakan:
a.Kekuatan kasih: Merupakan kekuatan terbesar, di mana Anda bisa berhubungan dengan orang-orang yang memiliki sisi kemanusiaan yang tinggi dan berbagi kasih. Jennie S. Bev menggunakan contoh Dalai Lama.
b.Kekuatan media: Media merupakan sumber pembentuk mindset siapapun. Jika terjadi check and balance dengan baik, maka akan tanggung jawab media sebagai penyampai informasi dan penerima informasi akan semakin besar. Sumber penyebar berita positif menurut Jennie adalah Oprah Winfrey.
c.Kekuatan ekonomi:  Jika ekonomi digunakan dengan mulia, maka akan menciptakan kesejahteraan luar biasa dan membawa ketenanga  hidup. Contoh, billioner dunia adalah Warren Buffet
d.Kekuatan politik: Kekuatan politik bisa membuat dunia lebih baik atau lebih buruk dari kemarin dan pertalian ini juga sangat penting.
4.Jennie S. Bev di sini tidak mengajarkan kita untuk tanpa tahu malu “mencolek” teman Anda supaya dihubungkan dengan titik berikutnya secara berantai dengan tujuan akhir agar Anda bisa berkenalan dengan salah satu tokoh di dunia. Hal tersebut tentu saja sangat memalukan. Cobalah untuk mencari moment yang tepat dimana Anda memang memiliki sesuatu yang pantas, mulia, dan tulus  untuk ditunjukkan pada dunia dan diberikan pada mereka sehingga Anda bisa masuk ke dalam lingkaran tokoh tersebut sebagai orang yang elegan dan memang pantas untuk dikenal karena first impression itu sangat penting.
5.Jadikanlah peta jaringan ini sebagai motivasi Anda untuk selalu berkarya dan melangkah lebih maju untuk semakin dekat dengan tokoh-tokoh dunia.
6.       Bagaimana cara melipatgandakan six degrees theory ini?
a. Senang menyapa orang terlebih dahulu dan tidak ragu menanyakan kabar: dengan cara selalu mengingat nama orang dengan ejaan yang benar, lakukan kontak melalui email, telepon, atau SMS meskipun hanya sekedar say hello, tepuk bahu temanmu dengan rasa ketulusan.
b. Senang memuji orang lain dan memancarkan kepribadian penuh syukur: dengan cara selalu mengucapkan terima kasih di setiap kesempatan kepada siapapun.
c.   Senang memberi kepada mereka yang membutuhkan: hampir semua orang besar pasti pernah memiliki organisasi non profit, suka menulis memoir dan buku-buku motivasi yang royaltinya disumbangkan, menjadi motivator gratis di media, dsb. Lakukan semua dengan tulus tanpa mengharap imbalan kepada mereka yang memang benar-benar membutuhkan.
d. Mudah dijangkau dan senang berkomunikasi: balaslah setiap orang yang mengontak Anda melalui email, SMS, chat dengan tangan terbuka. Jika jumlahnya sudah mencapai ratusan, dan merasa kesulitan, buatlah blog untuk tetap berkomunikasi dengan khalayak dan membangun citra diri yang approachable dan komunikatif. Tentu saja tidak berlebihan, namun tunjukkan secara wajar dan berkelas tanpa harus congkak 
e. You need to comfortable in your own skin, so you can have the comfortable world with you
f.     Selalu memandang dunia dengan kacamata baru yang segar sehingga menimbulkan inspirasi
g.   Sadar akan kemampuan mereka bahwa mereka akan dapat membuat dunia lebih baik dari hari kemarin.
h.      Look like an ordinary person, but act extraordinary: Orang-orang besar kebanyakan tidak neko-neko, dan mereka terlihat seperti orang kebanyakan. Namun, ternyata mereka memiliki sumbangsih yang sangat besar kepada dunia.

Bagian X Cetak Biru 12 Bulan dan Tantangan di Puncak Gunung
1. Setiap tahap-tahap di atas, lakukan dengan kesadaran baru setiap bulan sampai dengan dua belas bulan. Niscaya mindset yang menganggap Anda saat ini belum sukses akan terkikis.
2.Setelah membaca dari bab awal sampai bab terakhir, Anda akan menyadari bahwa Anda telah mengubah mindset Anda sebagai seorang pemenang. Anda akan menyadari dunia apa yang bisa anda geluti. Anda akan membuktikan pada dunia bahwa saat ini sesungguhnya Anda sedang progresif menuju Gunung Kesuksesan atau bahkan sudah berada di puncak.
3. Ada dua pandangan tentang uang. Uang seringkali diagung-agungkan sebagai dewa. Sementara ada pihak lain yang mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang jahat dan harus dihindari. Penulis sendiri menyatakan bahwa hidup memang membutuhkan uang dan uang bukanlah sesuatu yang jahat dan bisa digunakan untuk hal-hal yang positif. Semuanya tergantung dari siapa yang memegang.
4.Alangkah baiknya jika uang itu Anda gunakan untuk memberi Ada tiga dimensi dari memberi, yaitu:
  • a.    Dimensi spiritual: setiap agama mengajarkan kita untuk memberi tanpamengharapkan imbalan.
  • b.    Dimensi publisitas: Meskipun bukan tujuan, namun kebanyakan semakin banyak orang yang diberi dengan ketulusan, orang-orang akan semakin memberitakan dan membentuk mindset positif. Meskipun tidak diberitakan, publisitas dari mulut ke mulut juga akan terjadi meski Anda tidak menghendaki karena semua dilakukan dengan tulus. Tapi ingat, jangan Anda memberi karena ingin publisitas atau dikenal. Memberilah karena ketulusan hati yang paling dalam bahwa banyak orang membutuhkan Anda dan Anda turut bahagia jika orang lain juga bahagia.
  • c.    Dimensi aliansi:  Dengan memberi terlebih dahulu, sebagian besar orang akan merasa berhutang budi. Namun ingat juga, jangan memberi untuk mengharapkan balasan karena 80% orang yang kita beri tidak akan membalas kembali. Dengan Anda menyebar ribuan benih, jika hanya satu persen saja yang membalas, maka buahnya merupakan pintu pembuka yang luar biasa.
  • 5.   Ketika Anda berada di puncak gunung, pemandangan yang ada menurut Jennie S. Bev adalah Anda semakin mantap untuk menentukan berbagai alternatif pilihan hidup. Namun, semakin di atas, pasti badai akan bertiup lebih kencang. Akan muncul jealousy individu atau grup. Orang-orang yang Anda dulu anggap sebagai sahabat kemungkinan sebagian besar akan berangsur-angsur menghilang karena merasa tidak sejajar. Akan banyak orang yang meminta tolong kepada Anda tanpa tahu malu atau berkata-kata kasar meskipun mereka sebenarnya bisa mendapatkan dengan cara yang lebih terhormat. Akan ada orang yang mencerca Anda dan mencemooh Anda di belakang (Ini tidak akan bisa dipungkiri karena mindset mereka yang berbeda). Akan semakin besar tanggung jawab Anda. Namun itulah tantangannya, success comes with responsibilities. Yang Anda lakukan hanyalah siapkan diri Anda dengan berani.
  • 6. Jika tantangan-tantangan tersebut membuat hati Anda sedih, segera refleksikan dalam diri, apa yang menjadi penyebabnya, dan jangan terlalu dimasukkan dalam hati. Balikkan enerji negatif tersebut supaya menjadi energy positif dan niscaya Anda akan menyadari bahwa hari esok lebih baik dari hari kemarin dan akan meningkatkan produktifitas Anda.
  • 7.Akhir kata, semua orang diciptakan sukses sejak lahir. Yang perlu dilakukan adalah tunjukkan pada dunia bahwa Anda adalah sukses. Mulailah dari mindset dulu, dan abaikan masalah financial. Yang utama adalah menjadi seseorang yang dignified. Dignified adalah memiliki harga diri kesatriaan. Jangan mengambil apa yang bukan milik kita. Jangan pernah merendahkan diri Anda supaya dipandang sebagai orang yang perlu diberi. Jadilah golongan orang yang memberi, bukan sebaliknya. Bersikap baik dan ramahlah kepada setiap orang namun tetap dengan membagi energi, waktu, dan uang. Kualitas yang diberikan tidak mesti sama. Sadari dengan penuh bagaimana posisi Anda di mata mereka. Jangan terlalu mendiskon diri Anda untuk menyamakan kesetaraan atau jangan pula terlalu mengumbar-umbar kesuksesan. Bertindaklah dengan wajar dan sesuai kemanusiaan. Bekerjasamalah dengan orang-orang yang memiliki mindset yang sama dengan Anda daripada dengan orang yang mencibir Anda. Bagaimana mencari sahabat baru yang satu mindset? Biasanya orang dengan mindset yang sama akan saling tertarik satu sama lain dan bisa menjadi sahabat kita. Mindset sukses adalah cara terbaik untuk menyaring orang-orang berkualitas sama di hidup Anda. Ketertarikan terjadi secara natural dan tiba-tiba.
8.  Anda adalah sukses bukan karena Anda patut mendapatkannya, namun karena Anda adalah sukses, dan sukses adalah Anda.
9.       Akhir kata, jadilah sebuah lilin, karena sebuah lilin bisa menyalakan beribu-ribu lilin tanpa mengurangi cahayanya sendiri. 
***
Jika Anda tertarik untuk membaca keseluruhan isi buku, silakan download E-Book di bawah ini gratis :)
http://www.ziddu.com/download/17879430/MindsetSukses_BebasFinansial_JennieSBev.pdf.html

1 komentar:

  1. Waaaah menginspirasi sekali mbak, terimakasih reviewnya. Jadi penasaran sama isi bukunya :)

    BalasHapus