Jumat, 01 Februari 2013

Pygmalion dan Tantangan Auditor


Painting : Château de Versailles

Dan jari-jari tangannya yang pucat bergerak…
Telapaknya berlahan melunak, memancarkan kehangatan
Pygmalion berhasil membuat patung wanita itu hidup…!


 Pygmalion adalah sebuah mitologi Yunani kuno yang menceritakan mengenai keyakinan teguh seorang pemahat kayu untuk mewujudkan impiannya, menghidupkan Galatea –sesosok patung wanita jelita yang tidak lain merupakan hasil pahatan Pygmalion.  Betapa keteguhan hati, kesabaran, dan keyakinan telah berhasil menggugurkan cemoohan, tekanan, dan sikap skeptis orang-orang atas impiannya. Believing is seeing –itulah filosofi utama dari kisah Pygmalion yang seringkali disebut dengan Pygmalion effect.

Pembahasan mengenai Pygmalion dalam artikel ini tidak berbicara mengenai angan-angan cinta yang seringkali bernuansa penuh keindahan dan harapan. Akan tetapi, kita akan coba mengaplikasikan intisari Pygmalion dalam menghadapi ancaman keterpurukan dan kerasnya tantangan di dunia kerja –khususnya bagian pekerjaan-pekerjaan yang berisiko tinggi.  Berisiko tinggi yang dimaksud penulis di sini adalah pekerjaan yang sangat berkaitan dengan integritas dan idealisme. Dimana sebuah kesalahan sekecil apapun karena kealpaan atau ketidaktahuan akan mengakibatkan detterant effect yang sangat riskan.  

Tidak dapat dipungkiri, kita selaku pegawai Direktorat Jenderal Pajak akan selalu dibayangi dengan mutasi berkala baik mutasi internal maupun eksternal. Suatu saat bisa jadi saya atau Anda akan bersinggungan dengan pekerjaan-pekerjaan riskan tersebut. Entah ditunjuk sebagai pejabat pengadaan, operator UAKPB, operator UAKPA, bendahara, bahkan suatu saat jika ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), kita pun harus siap. Setelah penulis menyelami selama hampir tiga bulan, mengenal ilmu, lingkungan, orang-orang, dan besarnya tanggung jawab moral atas pekerjaan tersebut,  kini penulis menyadari bahwa mereka yang telah berkecimpung sebelumnya di sana merupakan patriot-patriot tangguh yang tetap mampu bekerja optimal meskipun dibayangi oleh kerasnya tekanan dari berbagai pihak, khususnya tekanan “temuan” dan tantangan dari auditor.

Integritas dan idealisme tinggi memang sangat dibutuhkan disini. Namun, pengetahuan akan prosedur, komunikasi dan koordinasi, serta pikiran positif, tenang dan jernih juga tak kalah pentingnya dimiliki oleh para pemegang tanggung jawab tersebut. Setiap detail pekerjaan yang kita lakukan, harus diiringi dengan Pygmalion Effect bahwa :“Pekerjaan yang kita lakukan memang berada di jalan yang benar, telah sesuai prosedur, dan tidak merugikan keuangan negara.”. Dengan selalu menanamkan mindset positif tersebut dalam diri kita, resiko terseret ke dalam kasus karena menyepelekan prosedur atau kealpaan akan dapat diminimalisir.

Akan tetapi, tidak ada  manusia yang pernah luput dari kesalahan. Suatu saat bisa jadi diri kita terjerumus ke dalam sebuah masalah, menghadapi tantangan temuan auditor, mendapat tekanan yang begitu dahsyatnya karena ada prosedur yang terlewatkan. Penulis memang belum pernah mengalami, dan semoga tidak akan mengalami, atau andaikata harus mengalami setidaknya ada tips-tips ala Pygmalion dari senior maupun sahabat penulis yang bisa kita aplikasikan:
  • Tenang… Tenang…

Kunci pertama dari setiap permasalahan adalah tenang dan sabar, seberapa berat masalah yang harus dihadapi. Berdoa merupakan jalan terbaik untuk meraih ketenangan. Seorang senior melalui bimbingannya telah menyadarkan saya bahwa “tertekan akibat masalah” tidak akan menjadi solusi. Yang terpenting adalah cari jalan keluar dan kerjakan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Pygmalion, meskipun menghadapi cemoohan, dia tetap tenang dan sabar untuk menanti, berharap, dan berdoa. Dengan berbekal keyakinan penuh akhirnya doanya terwujud.
  • Jangan fokus pada “Siapa”, tapi fokuskan pada “Bagaimana”

Berdasarkan pengalaman, kadangkala masalah pekerjaan yang datang merupakan akibat dari perbuatan masa lalu yang justru bukan perbuatan kita. Kita biasa menyebutnya “dosa lama”. Akan tetapi, saat menghadapi tipe masalah seperti ini, jangan fokus pada siapa yang salah, tapi bagaimana mencari jalan keluar. Cara terbaik adalah menanamkan keyakinan Pygmalion bahwa masalah tersebut pasti ada jalan keluarnya.
  •  Koordinasikan setiap masalah yang Anda hadapi dengan atasan

Hal ini untuk mengurangi resiko khususnya atas permasalahan yang termasuk dalam grey area. Keuntungan berkoordinasi dengan atasan adalah:
  1. Dua kepala lebih baik daripada satu kepala
  2. Atasan Anda yang bertanggung jawab atas pekerjaan Anda
  3. Pengalaman dan ilmu atasan biasanya “lebih” daripada Anda sehingga masukan-masukannya sangat bermanfaat dan dapat dijadikan pegangan
  4. Jika suatu saat Anda menghadapi tantangan “temuan” Auditor, Anda tidak harus berdebat sendiri karena keputusan tersebut merupakan keputusan beberapa pihak yang masing-masing memiliki cara dan kekuatan untuk mempertahankan argumentasi demi meraih satu tujuan –meyakinkan auditor.
  • Tanamkan Pygmalion Effect saat berargumen dengan Auditor bahwa “Kami tidak merugikan keuangan negara”

Kesalahan prosedur yang mengakibatkan adanya “Temuan” harus dijelaskan dengan jujur. Jangan menutupi kesalahan dengan kebohongan karena justru mempersulit posisi kita. Selama Anda tidak merugikan negara, katakan apa adanya, jangan dihilang-hilangkan, atau ditambah-tambahkan. Sekali lagi yakinkan bahwa Anda tidak merugikan keuangan negara. Dengan demikian Auditor akan menilai bahwa kita memiliki niatan baik. Pada akhirnya “temuan” akan dapat dijelaskan dengan jujur tanpa berujung pada pasal tindak pidana korupsi dan positifnya adalah pembukuan serta pengawasan internal dapat diperbaiki.  

Akhir kata, dari seorang Pygmalion, berpikir positif ternyata tidak hanya bermanfaat dalam rangka meraih impian, tetapi dapat diaplikasikan juga dalam menyelesaikan permasalahan. Demikianlah Pygmalion dan Tantangan Auditor ini semoga selalu berakhir dengan Wajar Tanpa Pengecualian.



Malang,  1 Februari 2013
Salam WTP,
Rizmy Otlani Novastria





  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar